Kamis, 26 Januari 2012

Tendangan Si Madun episode 14

Bule menyemangati Baron dan teman-temannya untuk latihan persiapan pertandingan Anak-anak Shaolin mengerjai teman-teman Madun dengan bola api. Anak-anak Shaolin kalah. Madun tetap tidak diizinkan main bola oleh Syafei karena ingin Madun menjadi kyai. Fatur ditantang adu bola dengan Martin dan Martin senang dengan kekompakan mereka dan akan terus dibiayai sekolahnya oleh ayahnya Martin.
 
Syafei meminta satpam untuk terus mengawasi Madun agar tidak pintar main bola tetapi pintar mengaji. Guru-guru rapat, Madun dan teman-temannya main bola di lapangan. Bruce Lee terkena tendangan oleh Martin, Bruce lee marah dan meminta Fatur untuk melawannya dengan ancaman jika tidak dilawan ia akan diberhentikan biaya sekolahnya oleh ayahnya Martin. Fatur mengalahkan Bruce Lee cs. Syafei menjemput Madun ke sekolah tapi Madun sudah pulang duluan untuk main bola. Martin menantang anak-anak Shaolin bermain bola, anak-anak Shaolin dikalahkan oleh Martin dan Fatur cs. Dan ternyata sudah dibayar sama Martin untuk kalah. Anak-anak Shaolin mendatangi Madun CS dan mengajak bertanding bola. Martin bertemu Udin dan berkata bahwa semua berjalan sesuai dengan rencana. Pertandingan berjalan, anak-anak Shaolin memasukkan gol pertama, anak-anak Shaolin bermain bola dengan kasar dan curang dan berhasil memasukkan gol kedua.

Tim Madun berunding dengan pelatih dan meminta untuk terus semangat dan jangan mengandalkan Madun saja, dengan selalu ikhtiar dan berdoa anak-anak Shaolin tetap bermain curang dan kasar dalam permainan bola tersebut. Tim Madun memasukkan gol pertama dan kedua. Dan dimenangkan oleh tim Madun. Reihan mengantarkan baju sekolah Madun dan meminta Madun pulang. Udin membanggakan tim Martin dan menjanjikan mentraktir bu RW jika menang nanti timnya. Syafei menunggu Madun pulang ke rumah dan marah ketika Madun pulang karena sekolah pulang cepat Madun malah bermain bola. Tim Madun bermain bola dan Madun belum datang pelatih mendatangi Syafei untuk membujuknya karena akan semifinal. Tapi Syafei tetap tidak mengizinkan. Martin berkata bahwa timnya harus mengalahkan tim Madun, dan ia mengancam agar Fatur bisa mengalahkannya kalau tidak, tidak akan dibiayai lagi sekolahnya.

Martin meminta timnya untuk menang bagaimanapun caranya. Tim Martin memasukkan gol dan tim Martin curang menjatuhkan Madun, tim Martin dikasih kartu kuning. Tim Madun mendapatkan tendangan pinalti. Pelatih menyemangati mereka agar terus semangat ke tim selanjutnya.

Madun menyalakan rekaman ia mengaji pada saat ia bermain bola agar Syafei mengira ia sedang mengaji. Tim Madun menang dengan gol terakhir Madun. Syafei menyadari suara Madun berubah karena kasetnya rusak.

Syafei menyadari suara Madun berubah, ketika akan ke kamarnya, datang Ustadz Usman yang minta diantarkan ke rumah tetangganya tetapi di tengah jalan Syafei bertemu dengan Madun dan timnya. Madun dimarahi Syafei karena membohongi ayahnya. Pelatih Rasyid meminta maaf kepada Syafei tapi Syafei tidak peduli dan menyuruh Madun pulang. Kirana merasa bersalah karena telah membohongi suaminya juga, Madun minta maaf karena salahnya. Kirana merasa ia harus meminta maaf kepada suaminya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar